Semua aspek yang terlibat dalam pendidikan sudah rusak. Guru-guru
melakukan pembiaran dan bahkan menyarankan dan bahkan lagi ikut serta
dalam praktek-praktek pembocoran soal. Mereka menutup mata pada siswa
yang saling membantu dalam Ujian Nasional dengan alasan demi menjaga
"Nama Baik Sekolah". Para pengawas menutup mata demi nama baik daerah.
Kejadian nyata di daerah :
- Seorang dosen menjual soal ujian kepada mahasiswanya,
- Seorang guru mencari, menyogok dan membocorkan soal cerdas cermat agar siswa didiknya bisa juara di lomba tersebut.
- Pengangkatan guru PNS yang sarat dengan penyogokan. Di Daerah kami, pada saat pengumuman hasil ujian CPNS di koran, sama sekali tidak dicantumkan skor nilai dari peserta yang lolos, tidak sama dengan daerah tetangga seperti Kota Tasikmalaya, Garut, Banjar dan Ciamis yang mencantumkan skor. Banyak terdengar selentingan kabar kalau semua 'kursi' CPNS sudah "terjual habis" dengan bandrol minimal 80 juta.
Agama yang seharusnya dijadikan dasar untuk mencegah berbagai macam
kecurangan dan kesalahan menjadi omong kosong belaka bagi mereka,
karena:
- Dosen yang menjual soal ujian kepada mahasiswanya adalah seorang Pimpinan salah satu Yayasan Pendidikan Islam. Mahasiswa yang membeli soal ujian adalah seorang ustadz diniyah.
- Guru yang menyogok untuuk mendapatkan soal cerdas cermat adalah seorang khotib shalat jumat.
- Bupati yang mengesahkan para CPNS bajakan itu adalah seorang Haji.
- Saya sang penulis terpaksa meletakan iman ke tingkat yang paling rendah dengan kemampuan berbicara hanya dalam hati dan menulis atas nama Anonimitas.
Dunia Pendidikan Kita "Sudah" Hancur
MOCHAMMAD ROFII
04.59